SENI
BUDAYA LOKAL ISLAM INDONESIA
Oleh
:
Miftahul
Huda
Abstrak :
Sebagaimana
kita ketahui bahwa masyarakat
Indonesia mempunyai berbagai budaya. Terlebih budaya-budaya itu mengandung seni
keislamannya. Namun jauh sebelumnya, bangsa Indonesia sudah memeluk agama Hindu
Budha. Domisnasi kebudayaan ini berlangsung cukup lama, hingga akhirnya Islam
datang dan mempengaruhi kebudayaanlokal. Maka terjadilah perpaduan antara
kebudayaan local Hindu Budha dengan kebudayan islam. Dalam pekembangan selanjutnya,
dominasi kebudayaan islam local semakin kuat dan menjadi kebudayaan Nusantara
yang bercorak Islam.
Keywords:
Seni, budaya, lokal, islam,
I.
Pendahuluan
Budaya di Nusantara tidak terlepas dai peran penting
agama Islam. Pada abd ke VII M, Indonesia telah mengenal agama islam. Setelah
melalui proses akulturasi (perpaduan budaya), sosialisasi Islam di Nusantaa
telah mencapai tahap perkembangan penting terhadap tumbuhnya pusat peradapan
Islam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia telah memberi sumbangan
besar dalam bidang kebuadayaan nasional.
Kontirbusi Islam atau pengaruhnya tehadap budaya
yang ada di Indonesia tidak perlu diragukan lagi, seperti dalam bentuk sastra dan bahasa Arab.
Konsep ummah[1]
yang menyamakan harkat dan martabat manusia di hadapan tuhan. Kemudian juga
penerimaan Bahasa Melayu sebagai bahasa kesehariaan (lingua franca) dalam menyebarkan Islam. Pendek kata, Islam telah
mewarnai pola hidup dan kehidupan seluruh banga Indonesia dan telah menjadi kekuatan
kebudayaan dan peradaban bangsa.
II.
Pengertian Seni
Kata “seni” merupakan sebuah kata yang semua orang
di pastikan mengenalnya, walaupun dengan tingkat pemahaman yang berbeda. Konon
kata seni berasal dari kata “sani” yang artinya Jiwa Yang Luhur atau Ketulusan
jiwa. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART”
(artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian tentang
seni seperti Aristoteles, dia mengemukakan seni yaitu kemampuan membuat sesuatu
dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh
gagasan tertentu. Kemudian menurut Ki Hajar Dewantara yang mengemukan seni itu indah,
menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup
perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia
lainnya. Sedangkan menurut Ensiklopedia seni adalah sebuah penciptaan benda
atau segala hal yang karena kendahan bentuknya, orang senang melihat dan
mendengar.
Namum seni dalam konteks ini, diarahkan kepada seni
yang mengangkat nilai-nilai islam dan ajarannya. Sebab, sampai saat ini seni
hanya dipahami sebatas pengertian lahiriah. Sementara pengertian yang mengarah
kepada dunia (dalam batin), belum mendapat perhatian para peminat, para ahli
dalam bidang ke-islaman dan kesenian itu sendiri.
Ada beberapa pendapat para ahli seni yang berlatar
belakang Islam dan memiliki aqidah yang kuat karena telah teruji pada
perjalanan ruang dan waktu, anatara lain :
a) Ibnu
arabi[2]
Seni Islam adalah usaha
untuk menciptakan keharmonisan hubungan antara kemurnian dan spiritualitas.
b) Muhammad
Qutub (ulama besar)
Seni Islam adalah
ekpresi tentang keindahan dan perwujudan fitrah manusia dalam memaknai alam dan
hidup secara benar dan sempurna.
c) Imam
Ghazali
Seni adalah keterkesanan
hati seseorang dalam memahami alam dunia dan keindahannya, sehingga getaran
nada music hatinya tersentuh secara fitrawiyah.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa seni menurut kaum muslimin, adalah seni yang melahirkan
sebuah kepribadian muslim yang utuh antara lahir dan batinnya, antara dirinya,
dan kedekatannya kepada Allah (fitrah dan takwanya) . sehingga seni Islam
selalu berusaha mengembangkan bagi
pemeluknya untuk mencapai kesempurnaan hidup ( memperbaiki ahlak).
III.
Jenis-jenis Karya Seni Bernuansa Islam
Nuansa
seni Islami yang telah digarap dan dipopulerkan masyarakat Islam di Indonesia
berpuluh-puluh tahun antara lain:
a. Seni
kaligrafi Al-Qur’an dan Al-Hadits
Seni
Kaligrafi yang artinya karya tulis tangan indah hasil kreasi estetik[3]
seseorang yang berguna untuk memenuhi kebutuhan jiwa muslim (rohani) dalam
mencintai Al-Qur’an dan As-Sunah Nabi. Karena keindahannya, seni kaligrafi ini
dapat difunsikan untuk hiasan, logo, stempel, sampul kitab, pesan-pesan tauhid
dan moral untuk kaum muslimin, penulisan ayat-ayat Al-Qur’an, dan masih banyak
lagi fungsi-fungsinya.
Di
Indonesia, seni Kaligrafi ini telah berkembang mulai abad 12 masehi atau
semenjak kerajaan Islam muncul dan berdiri dibeberapa wilayah Indonesia, seperti
Aceh, Demak, Ternate, Tidore, Maluku, Cirebon, Banten, Madura, Nusa Tenggara
barat, dan sebagainya.
Adapun
corak atau gaya seni Kaligrafi, yang berkembang di Indonesia, antara lain,
seperti gaya kufi[4],
gaya Naskhi, gaya Ri’qi, gaya Farisi, dan gaya Diwani.
Gaya
kufi ini terdiri dari bentuk-bentuk geomatris kaku dan matematik. Biasanya
digunakan untuk mengias masjid, gedung-gedung pemerintah, tembok-tembok dinding
istana raja, gapura masjid, majalah, benda-benda senjata dan sebagainya.
b. Hiasan
(ornament) Arabeska
Ragam
hias Arabeska,yaitu jenis hiasan yang salin jalin menjalin simpai, lilit
melilit tumpang tindih seperti irama huruf Arab. Ragam hias ini sebenarnya
isinya berupa sederetan huruf Arab, tetapi dibentuk seperti bentuk binatang,
(burung, singa, kuda) manusia maupun buah-buahan, dan sebagainya.
c. Seni
music (Handasah al-Shawt)
Istilah
music berasal dari bahasa arab “musiqa”
artinya suara. Dalam pengertian Islam, music atau Handasah al Shawt adalah
terbatas pada kualitas suara untuk jenis irama atau lagu dalam pembacaan ayat-ayat
Al-Qur’an. Jadi pembahasan music Islam tidak bertalian dengan keberadaan
kualitas instrumentalnya atau kualitas vokalitasnya.
d. Seni
Arsitektur
Kehadiran
Islam telah mendorong lahirnya ciptaan-ciptaan baru dalam seni bangunan yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Islam, misalnya bangunan masjid sebagai pusat beribadah
dan berkumpulnya umat Islam. Masjid di Aceh, Demak, Kudus dan di daerah lain di
Nusantara merupakan kekayaan seni arsitektur yang terus berkembang sampai sekarang.
Karya seni arsitektur pengaruh Islam juga tampak dalam bangunan keraton-keraton
kerajaan Islam. Disamping itu, seni arsitektur juga tampak dalam makam-makam
para raja kerajaan Islam di Nusantara.
e. Seni
Tari
Di
beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk-bentuk tarian yang berkaitan
dengan bacaan shalawat. Misalnya pada seni rebana diikuti dengan tari-tarian
zipin[5],
bacaan shalawat dengan menggunakan lagu-lagu tertentu.
f. Seni
Sastra
Seni sastra yang
berkembang pada zaman Islam umumnya berkembang di daerah sekitar Selat Malaka
(daerah Melayu) dan di Jawa. Ditinjau dari corak dan isinya, kesusastraan zaman
Islam dibagi menjadi beberapa jenis, meskipun pembagian itu tidak dapat
dilakukan secara tegas sebab sering terjadi suatu naskah dapat dimasukkan ke
dalam dua golongan sekaligus. Jenis-jenis karya sastra zaman Islam di antaranya
adalah sebagai berikut:
1) Hikayat
Hikayat adalah cerita
atau dongeng yang biasanya penuh dengan keajaiban dan keanehan. Tidak jarang
hikayat berpangkaI pada tokoh-tokoh sejarah atau peristiwa yang benar- benar
terjadi.
2) Babad
Babad adaIah dongeng
yang sengaja diubah sebagai cerita sejarah. DaIarn babad, tokoh, tempat, dan
peristiwa harnpir semua ada daIam sejarah, tetapi penggarnbarannya diIakukan
secara berlebihan. Contohnya Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti,
dan Babad Pakepung. Di daerah Melayu, babad dikenaI dengan nama sejarah
sarasilah (siIsilah) atau tambo, yang juga diberi juduI hikayat. Contohnya
Tambo Minangkabau, Hikayat Raja-raja Pasai, dan Hikayat Sarasilah Perak.
3) Suluk
SuIuk
adaIah kitab-kitab yang menguraikan soaI tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik
karena sifatnya pantheisme, yaitu menjeIaskan tentang bersatunya rnanusia
dengan Tuhan (mangunggaling kawulo lan Gusti). Pujangga-pujangga kerajaan dan
para waIi banyak menghasiIkan karya-karya sastra jenis suIuk ini, antara lain ;
sunan Bonang (mengernbangkan iImu suIuk daIam bentuk puisi yang dibukukan daIam
Kitab Bonang), Hamzah Fansuri[6] (menghasilkan
karya sastra dalam bentuk puisi yang bernafaskan keislaman), misalnya Syair
Perahu dan Syair dagang.
IV.
Pengertian Budaya Lokal
Budaya memiliki arti yang berbeda dengan seni. Kalau
budaya merupakan hasil budi dan daya manusia dalam rangka memenuhi seluruh
kehidupan hidupnya. Sedangkan seni merupakan bagian dari hasil proses manusia
berbudaya, yang menghasilkan sesuatu yang indah dan menarik hati atau diri
sendiri dan orang lain.
Dalam bahasa
Sanskerta budaya yaitu buddhayah yang berarti budi (akal) dan daya (kekuatan). Hasil budi daya manusia
tidak hanya seni saja, tetapi bisa berbentuk teknologi, ekonomi, bahasa, system
religi, system bermasyarakat dan sebagainya.
Beberapa pendapat para ahli kebudayaan yang
merumuskan pengertian-pengertiannnya, yaitu:
a. Dr.
J. Verkuyl
Budaya dari bahasa
sanskerta yaitu budaya merupakan bentuk jamak dari budi menjadi budaya, yang
berarti roh atau akal. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh
akal budi manusia,
b. Prof.
Dr. koencaraningrat
Budaya berasal dari
kata “budayyah” bentuk jamak dari budhi. Jadi kebudayaan adalah hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal.
c. Prof.
Selo Sumardjan
Kebudayaan adalah rasa
yang meliputi jiwa manusia dalam mewujudkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai
kemasyarakatan secara luas. Seperti agama, ideology, kebatinan kesenian, dan
semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia yang hidup dalam
suatu masyarakat.
Sedangkan pengertian budaya local adalah sebuah
hasil usaha manusia yang berupa cipta, rasa, karsa yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya baik lahir maupun batiniyah dalam masyarakat tertentu yang
bersifat tradisional lokal dan kesederhanaannya. Karena kelokalan dan
kedaerahannya, budaya lokal bentuknya beragam. Keragaman budaya lokal disebabkan
karena persoalan geografis.
Walaupun bersifat lokal dan bersifat tradisional,
tetapi dengan datangnya Islam keragaman budaya tersebut dapat diterapkan untuk
kepentingan nilai-nilai ketauhidtan masyarakat tersebut. Islam bernilai
ketahuhidan yang akan membentuk manusia untuk berlaku penuh dengan kesucian,
kefitrahan pengagungan kepada Allah SWT.
Dengan demikian apa yang dikatakan oleh para ahli
(pendapat) di atas, kalau disimpulkan sebenarnya menuju kepada kemuliaan hidup
manusia. Walau hanya dilakukan sekelompok lokal manusia.
V.
Pendekatan dakwah islam dengan seni
budaya lokal
Beberapa peneliti mengemukakan, berkembangnya islam
di Indonesia secara perlahan tetapi pasti dan menghasilkan sesuatu yang
menakjubkan dalam hal kesuksesan dakwah islam dalam hal kesuksesan dakwah
Islam, dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a. Pengaruh
Ulama
Ulama
adalah orang yang diberi kelebihan oleh Allah SWT dalam bidang keilmuan Islam.
Keilmuan yang dimiliki para ulama mulai dari ilmu fiqh, ushuludin, muamalah,
akhlaq, keimanan (aqidah), ketasawufan, sampai ahli dalam penciptaan peralatan
kebutuhan hidup manusia, seperti; alat pertanian, transportasi, dan perdagangan
menjadi daya tarik masyarakat untuk masuk Islam.
Metode
yang dilakukan para ulama pada masa itu, para ulama tidak menghapus secara
total adat yang sudah berlangsung di masyarakat. Mereka memasukkan
ajaran-ajaran islam dalam adat-adat tersebut. Dengan harapan masyarakat tidak
merasa kehilangan adat dan ajaran Islam dapat diterima. Dengan demikian, budaya
Islam yang ada di Indonesia bukan merupakan ajaran Islam yang harus diamalkan,
tetapi sebagai metode dakwah pada masa itu. Pengaruh para Wali Songo di Jawa,
para Anjengan di Sunda, para Kyai di Jawa Tengah, Para Tuan Guru[7] di
Nusa tenggara. Mereka rata-rata memiliki ilmu yang tinggi, berahlaq mulia, dan
bermata pencaharian sendiri dengan hasil olah cipta alat-alat teknologi
sederhana sendiri. Dimata masyarakat, Ulama ini memiliki kewibaan tersendiri.
b. Pengaruh
para tokoh Empu
Empu[8]
adalah orang yang diberi kelebihan dalam olah jiwa dan kreasi daya cipta seni
budaya di berbagai bidang keahlian, seperti; karya sastra, tulis menulis,
kesenirupaan, keahlian lain; kesufian dan kefilsafatan. Para empu ini mendapat kedudukan
yang tinggi dimata masyarakat dan para pemegang istana. Untuk mengembangkan keilmuan dan keahliannya,
para empu dibantu para cantrik dan mentrik[9]. Karena
keahliannya dalam hal teknis dan artistic inilah, para empu menjadi tempat
bertanya sekaligus sebagai guru masyarakat.
VI.
Jenis Seni Budaya dan Tradisi yang
bernilai Islam
Berbagai karya seni budaya tradisi Islam yang
berkembang di Indonesia, yang menjadi kekuatan untuk menjaga kesatuan dan
pergaulan, mengandung ajaran akhlaq mulia, yang digarap para da’i, mubaalik,
para wali, dan juga dorongan para raja-raja di Nusantara, antara lain :
a. Karya
Seni Rupa lokal Tradisional
1) Seni
Arsitektur Keraton dan Kasultanan
Arsitektur keratin dan
kasultanan di Nusantara, rata-rata bercorak tradisi religio-magis, yang terdiri
dari: ruang pasebahan, sitihinggil, alun-alun, pasar, dan masjid. Contohnya
seperti istana keratin Surakarta, Kasultanan Cirebon, Kasultanan Demak, dan
sebagainya.
2) Makam
atau nisan
Makam dalam tradisi
Islam di Indonesia berbentuk mar,era tau batu dan bermahkota seperti kubah
masjid (maesan), terkadang berhiaskan tulisan kaligrafi atau arabeska.
Contohnya seperti Makam Sultan Malikus Shaleh di Samudra Pasai, makam para Wali
di Jawa.
3) Bentuk
Arsitek bangunan Masjid, Surau, Langgar khas Indonesia
Masjid di Indonesia
beratap tumpang mirip pura pada masa hindu, atap ini menjadi prototype sebagian
besar masjid di Indonesia. Perbedaannya hanya pada jumlah atap tumpangnya, ada
yang bertumpang 3, 5, dan 6. Bentuk bangunan Masjid di Indonesia merupakan
gabungan antara konsep pura dan bangunan kelenteng.
4) Wayang
salah
satu budaya Jawa hasil akulturasi dengan budaya India. Cerita-cerita pewayangan
diambil dari kitab Ramayana dan Bharatayudha. Setelah terjadi akulturasi dengan
Islam tokoh-tokoh dan cerita pewayangan diganti dengan cerita yang bernuansa
Islam. Bagi orang jawa, wayang bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga
tuntunan karenasarat dengan pesan-pesan moral yang menjadi filsafat hidup orang
Jawa.
b. Karya
Seni Musik lokal
1) Shalawatan
Music Shalawatan
merupakan music perkusi terbang yang dipukil bergantian dengan sair dan puisi
yang dilagukan dengan irama Arab atau Jawa.
2) Macapat
Macapatan[10],
berupa jenis lagu Jawa yang sudah diatur komposisinya. Penampilan tanpa iringan
music, tetapi hanya vocal saja.
3) Orkes
Gambus
Musik gambus mirip
dengan Shalawatan, tetapi alat-alat musiknya ditambah dengan viola accordion,
mandolin, dan bahkan beberapa alat music elektrik.
4) Gamelan
Sekaten
Gamelan jawa yang
ditabuh saat upacara sekaten peng-islaman bagi yang akan masuk agama islam
dengan pembacaan syahadat. Sekaten ini dilaksanakan pada bulan maulud.
VII.
Perbedaan Seni Budaya Islam dan Bukan
Islam
a. Seni
Budaya Islam
1) Menyuarakan
nilai-nila ketauhidan
2) Ajakan
terhadaop kemakrufan dan melarang kemudharatan
3) Tidak
bertentangan dengan Qur’an dan sunnah
4) Tdak
membawa kearah kemaksiatan
5) Bernilai
kesalehan social dan keteladanan amaliyah
6) Menggerakkan
ukhuwah islamiyyah
b. Seni
budaya bukan Islam
1) Menyuarakan
nilai-nila keduniaan
2) Bernuansa
kemusrikan dan kekufuran
3) Bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Sunnah
4) Menyuarakan
dan membangkitkan nafsu
5) Melupakan
adanya Allah dan nama-nama-Nya
6) Merusak
budi pekerti manusia dan mengarah kepada kesyaitanan.
VIII.
Penutup
Setelah membahas berbagai seni dan budaya lokal ini,
kita telah mengetahui bagaimana Islam berpengaruh besar terhadap peradaban
budaya di Nusantara ini. Metode-metode dakwah yang dilakukan para ulama telah
berhasil secara jelas. Dimana seni budaya di Nusantara telah menjadi seni yang
religious (islam) tanpa merubah total budaya itu sendiri. Seperti alam hal
tahlilan. Tahlilan termasuk budaya hindu untuk menghormati orang yang telah
mati, atau merayakan dengan dupa dan sebagainya. Namun dalam Islam di ubah atau
diisi dengan membaca yasin dan surat-surat pendek. Kemudian dupa diganti jajan
atau makanan untuk dibawa pulang.
Dipungkiri atau tidak, budaya lokal suku-suku di Nusantara masih menjadi
kebiasaan masyarakat. Bila pandang dari sisi budaya, maka upacara-upacara
tersebut memperkaya khasanah kebudayaan lokal di Nusantara.
Untuk itu, siapapun orangnya, sebagai manusia
Indonesia yang berbudaya diharapkan dalam menyikapi adanya keragaman budaya
tersebut, memiliki landasan-landasan yang arif dan bijaksana, dengan tetap
berusaha menyempurnakan dan berusaha menjaga kemurnian aqidah islam yang benar.
Agar budaya tersebut melahirkan sikap-sikap menyekutukan Allah SWT.
Daftar Pustaka
Abdullah
taufik,sejarah lokal di Indonesia, gadjah
mada: Jakarta 2005
Soekmono
R. pengantar sejarah kebudayaan
i8ndonesia 2 , kanisius: yogjakarta
1979
issiniyatun,
sejarah kebudayaan islam,MGP jepara:
2008
[1]
Dalam
konteks agama Islam, kata
ummah bermakna seluruh persebaran umat Islam atau "komunitas dari
orang-orang yang beriman" (ummatul
mu'minin), bermakna seluruh Dunia Islam
[2]
Ibnu
Arabi dilahirkan pada tanggal 28 Juli 1165 di Al-Andalus, Spanyol. Salah
satu ulama besar Islam
[3]
Estetika adalah salah
satu cabang filsafat. Secara
sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Lebih
lanjutnya lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika
[4]
Dinamakan gaya kufi, karena asal muasal tulisan jenis ini dari kufah (Irak).
[5]
Tari zipin berasal dari demak. Salah satu karya seni ciptaan dari Sunan
Kalijaga
[6]
Hamzah al-Fansuri atau
dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah
seorang ulama sufi dan sastrawan yang
hidup di abad ke-16.
Meskipun nama 'al-Fansuri' sendiri berarti 'berasal dari Barus' (sekarang berada di provinsi Sumatera Utara)
sebagian ahli berpendapat ia lahir di Ayuthaya,
ibukota lama kerajaan Siam (Thailand)
[7]
Tuan guru adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh masyarakat sasak kepada
seseorang karena memenuhi criteria tertentu.
[8]
Sebutan orang-orang Jawa yang di sematkan kepada orang yang ahli dalam membuat
keris atau pusaka selain gelar kehormatan
[10]
Salah satu hasil karya dari Sunan kalijaga. Sunan yang terkenal dengan seni
wayang kulitnya
Casino Review | Get your $20 No Deposit Bonus at
BalasHapusCasino Bonus & Slots marathon bet · Welcome Bonus: 100% up to $1000 · No Deposit Bonus: 10% up to $2000 · No 폰타나 벳 Deposit Bonus: 10% up to 총판 $1000 · Casino Bonus 벳썸 and Slots: 60% Rating: 4 토토 사이트 코드 · Review by WizardofOdds